smartgeografi.com-Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar. Menurut Kodoatie (2013: 160) banjir adalah peristiwa ketika aliran air berlebihan merendam daratan. Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.

Banjir merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam (manusia). Adapun hal yang perlu diketahui tentang bencana banjir dan sikap kesiapsiagaan adalah sebagai berikut:

Penyebab Banjir· Curah hujan tinggi

· Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
· Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit.
· Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
· Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
· Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.

Tindakan untuk Mengurangi Dampak Banjir·

 Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
· Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
· Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
· Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
· Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
· Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir

Di Tingkat Warga· Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.
· Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di sekitar lingkungan.
· Bersama pengurus RT/RW di lingkungan, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan penanggung jawab posko banjir.
· Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
· Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
Di Tingkat Keluarga· Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan tim warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
· Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
· Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
· Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
· Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan jahil.

- Yang Harus Dilakukan Saat Banjir· 

 Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.
· Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
· Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
· Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir· 

 Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
· Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.
· Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
· Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

Banjir diakibatkan oleh tindakan manusia dan disebabkan pula oleh alam, Kodoatie (2013, 416-417) mengklasifikasikan penyebab baji berdasarkan alam dan manusia. Adapun tindakan yang dilakukan manusia hinga mengakinatkan banjir yaitu:
1. Perubahan tata guna lahan di daerah aliran sungai.
2. Pembuangan sampah.
3. Erosi dan sedimentasi.
4. Kawasan kumuh di sepanjang sungai.
5. Perencanaan system pengendalianbanjir tidak tepat.
6. Pengaruh fisiografis / geofisik sungai.
7. Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai.
8. Penurunan tanah dan rob.
9. Drainase lahan.
10. Bending dan bangunan air.
11. Kerusakan bangunan pengendali banjir.
Sedangkan penyebab alami diantaranya:
1. Curah hujan.
2. Pengaruh fisiografi/ geofisik sungai.
3. Kapasitas sungai.
4. Pengaruh air pasang.
5. Penurunan tanah dan rob.
6. Kerusakan bangunan pengendali banjir (oleh bencana alam)

Berdasarkan ungakapan di atas mengenai penyebab banjir, maka disimpulkan bahwa penyebab banjir tidak hanya faktor manusia saja melainkan alampun ikut berperan. Banjir akibat manusia masih bisa dikendalikan sehingga bisa diminimalisir kejadian banjir dengan membangun pemahaman, sikap dan prilaku sadar akan bahaya bencana banjir. Sedangkan penyebab yang alamiah dari alam manusia tidak dapat mencegahnya melainkan hanya bisa meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan akibat bencana banjir.

Sumber: Maklah Pribadi

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung di smartgeo

Lebih baru Lebih lama