smartgeo.id - Menurut Ramli (2010: 4-6) Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera, berada dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekuensi yang cukup tinggi. Indonesia berada di atas lempeng benua yang aktif, dijejeri dengan deretan gunung api yang sangat aktif yang disebut ring of fire. Bangsa Indonesia hidup berdekatan dengan berbagai sumber bencana. Kerentanan Indonesia terhadap bencana dipengaruhi oleh 4 Pedoman Manajemen Bencana ( Disastermanagement) berbagai faktor antara lain:

Geografi
Geologi
Hidrometeorologi
Demografi
Lingkungan hidup, dan
Tata Iahan 



Faktor Geografis 
Wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau-pulau yang tersebar diantara benua Asia dan Australia dan di tengah dua  samudera mengakibatkannya rawan terhadap bencana. Pengaruh  kerentanan bencana.  iklim, badai tropis, dan arus laut akan berpengaruh terhadap.Pantai-pantai yang memanjang sepanjang samudera Dari Sisi geologi, Indonesia juga merupakan kawasan yang  menjadikan daerah Indonesia rawan terhadap bahaya gelombang  pasang dan tsunami.  

Faktor Geologi 
Dari sisi geologi, Indonesia merupakan kawasan yang rawan terhadap berbagai bencana. Posisi geografis Indonesia  terhadap aspek geologi berpengaruh besar. Indonesia tempat  bertemunya lempeng Australia, lempeng Asia, lempeng Pasifik,  arah berbeda dan saling bergeser. Kondisi ini mengakibatkan  sungai yang besar dan beraliran deras. Curah hujan di Indonesia  penumpukan energi yang jika tidak bisa ditahan lagi akan  menimbulkan gempa. 

Faktor Hidrometeorologi 
Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang dialiri oleh sungai-sungai yang besar dan berair deras. Curah hujan di Indonesia sebagai suatu kawasan tropis juga tergolong tinggi, khususnya  menimbulkan bahaya banjir, tanah longsor, atau galodo di musim penghujan. Kondisi ini menimbulkan kerawanan untuk menimbulkan bahay abanjir, tanah longsor atau galondo.

Faktor Demografi 
Dari sudut pandang demografi, Indonesia dengan jumlah penduduk sangat besar 230 juta jiwa sangat rawan terhadap dampak suatu bencana. Penduduk Indonesia juga bervariasi mulai dari wilayah padat seperti pulau Jawa sampai ke area yang jarang seperti di Papua dan pulau-pulau terpencil lainnya. Kepadatan penduduk, di satu Sisi mengakibatkan potensi kerawanan terhadap bencana sangat tinggi. Peristiwa tsunami di Aceh .melanda kota Banda Aceh yang relatif padat penduduknya mengakibatkan korban menjadi lebih besar dan skala kerusakan menjadi lebih parah. 

Faktor Lingkungan Hidup 
Faktor demografi juga berpengaruh terhadap aspek lingkungan hidup. Tidak dapat disangkal, sejak dasa warsa terakhir terjadi degradasi lingkungan hidup di berbagai tempat di Indonesia. Hutan mengalami kerusakan, daerah aliran sungai mengalami kerusakan ekologi sehingga banjir terjadi setiap musim hujan. Penggunaan lahan, eksploitasi hutan, perubahan fungsi hutan untuk pertanian, pemukiman, dan pertambangan, eksploitasi sumber tambang baik di dalam maupun di permukaan tanah semakin meningkat bahkan cenderung tidak terkendali. Kondisi ini mengakibatkan kerusakan lingkungan semakin berat. Hal ini mengakibatkan kerentanan terhadap bencana juga semakin tinggi. Kasus tanah longsor, banjir, kebakaran hutan terjadi sepanjang tahun dan menimbulkan bencana sosial dan lingkungan yang luas. Kerusakan hutan di Indonesia juga tergolong tinggi. Menurut data Departemen Kehutanan, kerusakan hutan di Indonesia tahun 2008 mencapai rata-rata 1,08 juta ha per tahun.

Sumber : Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Bencana. Jakarta: PT Dian Rakyat

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung di smartgeo

Lebih baru Lebih lama