Hai sahabat smartgeo, yang sedang mempersiapkan untuk masuk UGM melalui jalur Mandiri tentunya perlu mempersiapkan diri ya menguasi soal. Berikut ini akan kita bahas soal tipe pilihan ganda UM UGM Tahun 2019 No 26-30.





A. Pilihlah jawaban yang tepat diantara a, b, c, d atau e!

26. Analisis yang dapat digunakan untuk mencari rute paling efektif pada SIG adalah ....
a. overlay
b. network
c. matching
d. classification
e. buffer

Jawaban: B (Network)
Untuk mencari rute dalam analisis SIG (misal google map), maka analisa networking atau jaringan merupakan analisis yang paling tepat digunakan. Networking atau Analisis jaringan pada SIG digunakan untuk menemukan jarak yang paling strategis atau efektif seperti jarak terpendek melalui segmen garis menurut panjang geometri garis.

Penjelasan Tambahan
Berikut ini jenis-jenis analisis yang digunakan dalam SIG:
1. Klasifikasi
Merupakan anlaisis spasial dengan cara mengelompokan data spasial ke dalam kelompok yang lebih spesifik. Misalnya : melakukan klasifikasi penggunaan lahan berdasarkan jenisnya yaitu pemukiman, perkebunan, hutan, sawah dan lainnya.

2. Overlay
Merupakan analisis dengan melakukan proses menggabungkan dengan teknik tumpang tindih dua atau lebih data spasial dengan jenis yang berbeda. Misalnya : untuk menganalisis kawasan banjir maka digunakan data spasial kemiringan lereng, curah hujan dan pemukiman.

3. Buffering
Merupakan analisis yang kaitannya dengan jangkauan dalam bentuk memusat pada satu titik. Sehingga menghasilkan layer spasial baru berbentuk poligon yang mencakup suatu objek sebagai pusatnya.  Miisalnya analisis Buffering digunakan dalam menentukan radius jangkauan bencana gunung meletus.

4. Tiga Dimensi
Merupakan analisis yang memvisualkan suatu spasial menyerupai bentuk aslinya sehingga mempermudah pemahaman dari suatu data yag akan disajikan.

5. Networking
Sudah dijelaskan pada jawaban di atas.

27. Urutan adaptasi jenis vegetasi mangrove dari lingkungan perairan asin ke perairan air tawar adalah ....

a. Nyfa futricans, Bruguiera sp, Sonneratia sp, Avicennia sp, Rhizophora sp.
b. Bruguiera sp, Avicennia sp, Sonneratia sp, Rhizophora sp, Nyfa futricans.
c. Bruguiera sp, Rhizophora sp, Avicennia sp, Sonneratia sp, Nyfa futricans.
d. Rhizophora sp, Bruguiera sp, , Avicennia sp, Sonneratia sp, Nyfa futricans.
e. Avicennia sp, Sonneratia sp, Rhizophora sp, Bruguiera sp, Nyfa futricans.

Jawaban: E (Avicennia sp, Sonneratia sp, Rhizophora sp, Bruguiera sp, Nyfa futricans)
Urutan adaptasi jenis vegetasi mangrove sering di temuai dari arah laut ke dartat adalah Avicenniaspp yang sering berkolompok dengan Sonneratiasp, kemudian jalur Rhizophoraspp, Bruguierasp dan terakhir Nypasp

Sumber: Eddy dan Rahim, 2013E
d
d
y
d
a
n
R
a
h
i
m
,
2
0
1
3
E
d
d
y
d
a
n
R
a
h
i
m
,
2
0
1
3Penjelasan Tambahan:
Penjelasan Tambahan:
Menurut FAO, Hutan Mangrove adalah Komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut. Wilayah ini dicirikan dengan tanah berlumpur, berpasir, atau lumpur berpasir. Mangrove merupakan khas daerah tropis dan sub tropis dengan pantai berlumpur dan air yang tergenang cenderung gelombang tidak besar. Mangrovepun dikenal dengan ekosistem hutan payau (estuarin) dengan ciri kandungan kadar garam/salinitas antara 0,5 °/oo dan 30°/oo .


28. Contoh mitigasi struktural untuk mengurangi resiko bencana adalah ...
a. membangun masyarakat sadar bencana
b. merancang jalur evakuasi
c. merancang tayangan tentang penyelamatan dari bencana
d. membangun jaringan sukarelawan penanggulangan bencana
e. membangun sistem pelatihan tanggap bencana

Jawaban : B (merancang jalur evakuasi)
Mitigasi struktural adalah kegiatan berupa membuat infrastruktur penunjang mitigasi contohnya merancang papan jalur evakuasi di wilayah rawan bencana.

Penjelas Tambahan:
Mitigasi terdiri dari dua jenis yaitu struktural dan non struktural. Mitigasi struktural dilakukan dalam upaya menguarasi atau meminimalisisrt dampak bencana dengan membangun berbagai prasarana fisik. Misalnya untuk mencegah banjir dibuat waduk, mendeteksi trsunami dengan adanya erly worning sistem. Sedangkan mitigasi non struktural yaitu upaya mengurangi dampak bencana melalui pembuatan kebijakan atau peraturan. Misalnya dibuatnya undang-undang Penangulangan Bencana.


29. Penyebab kekeringan pada daerah karst adalah ....
a. curah hujan rendah
b. evapotranspirasi tinggi
c. kerapatan vegetasi rendah
d. banyak terdapat rekahan
e. batuan yang mudah larut

Jawaban : D (banyak terdapat rekahan)
Wilayah karst atau kapur sering mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba, hal ini dikarenakan daerah karst memiliki banyak rekahan-rekahan sehingga air tanah meresap jauh ke bawah hingga sistem sungai bawah tanah.

Penjelasan Tambahan:
Kars merupakan benuk bentang alam yang terjadi akibat adanya proses pelarutan pada jenis batuan yang mudah terlarut (gamping) sehingga menghasilakn bentuk dengan ciri khas exokarst (di atas permukaan) dan indokarst (di bawah permukaan). Adapun ciri kawasan kars yaitu:
1. adanya cekungan (depresi) yang digenangi air 
2. adanya bukit-bukit kecil dalam jumlah banyak yang disebabkan karena erosi dari berbagai sisi hal ini akibat pelarutan kimia pada batu gamping.
3. sungai dipermukaan tidak mengalami perkembangan. Umumnya sungai terputus-putus dan hilang ke dalam tanah. 
4. Adanya sungai di bawah tanah, adnaya goa-goa kapur.
5. Terdapat endapan sedimen lumpur berwarna merah (terrarosa) akibat pelapukan gamping. 
6. Banyaknya stalaktit dan stalakmit akibat masuknmya air melalui doline kemudian masuk mellaui batian gamping dan menetes dari atas gua


30. Salah satu tindakan untuk mencegah laju erosi tanah dan sedimentasi adalah pembangunan ....
a. embung dan terasering
b. cek dam dan waduk
c. tanggul sungai dan bendungan
d. penampungan air hujan
e. sumur resapan dan drainase

Jawaban: A (embung dan terasering)
Erosi tanah dan sedimentasi dapat dibuat dengan membuat tanggul sungai dan bendungan. 

Penjelasan Tambahan:
Terasering adalah teknik konservasi dengan membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan menahan atau memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap ke dalam tanah sehingga dapat mengurasi laju erosi. Pada embung sering terjadi penumpukan sedimen sehingga akan mengurangi jumlah sedimen yang di bawa air sungai menuju waduk .



Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung di smartgeo

Lebih baru Lebih lama