smartgeo.id - Geografi yang semulanya disebut ilmu bumi, sebutan ilmu bumi untuk saat ini dirasa kurang tepat. Ilmu bumi lebih coock untuk geologi (dari kata Yunani geos dan logos), yakni suatu pengetahuan alam yang mempelajari bumi seutuhnya, dari kulit luar sampai intinya tanpa memperhatikan hubungan bumi secara khusus dengan manusia yang menghuninya. Adapun ilmu geografi menelaah bumi dan kaitannya dengan manusia,jadi geogafi adalah uraian (grafein artinya menguraikan atau melukiskan) tentang bumi (geos) pengisis ruang dalam bumi yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan dimana semua aspek ini saling berinterelasi satu dengan lainnya.

Tentu saja geografi membutuhkan berbagai disiplin ilmu lain, misalnya saja  hasil dari telaah ilmu geologi  membicarakan vulkanisme, gempa bumi, pertambangan dan jenis- jenis batuan. Kajian ini dalam geografi masuk kedalam geografi fisis. 

Kaitannya antara kehidupan manusia, hewan dan teturnbuh yaitu dalam menempati bagian permukaan kulit bumi yaitu antara daratan dan lautan serta udara di atasnya, maka kajian ini masuk kedalam litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Maka berdasarkan objek kajian tersebut geografi membutuhkan telahaan ilmu lain yaitu geologi, geomorfologi, hidrologi, klimatologi dan meteorologi.

Biosfera di mana terdapat kehidupan hewan  tetumbuhan, sehingga dengan demikian ada cabang geografi yang bernama zoogeografi dan fitogeografi. Manusia sebagai penghuni bumi demi kelestarian hidupnya tergantung dari lithosfera, atmosfera, hidrosfera dan biosfera. Sehubungan itu maka keempat empatnya dinamakan antroposfera yakni ruang hidup manusia. 

Pada masa zaman penjajahan Belanda geografi disebut land-en volkenkunde (pengetahuan negeri dan bangsa- bangsa). Pengetahuan bangsa-bangsa ini pada tahun 1950-an disisihkan dari geografi sosial dan diajarkan di sekolah lanjutan atas sebagai ilmu bangsa-bangsa atau etnologi ini kemudian dalam tahun 1960-an menjadi antropologi budaya. Pada tahun 1984 diperluas menjadi sosiologi-antropologi. 

Pengajaran geografi di sekolah sebenarnya mengandung dua tujuan: (1) tujuan material yang artinya mempelajari hal-hal untuk diketahui belaka sehingga untuk jenis ini dibutuhkan latihan mengingat, (2) tujuan formal yang mengandung pengembangan daya cipta, latihan sikap pribadi dan kesediaan melayani masyarakat. Hal ini semua bertalian erat dengan didaktik dan metode khusus geografi yang perlu diketahui oleh para guru geografi.

Pengajaran Geografi Lama dan Geografi Baru menurut perkembangannya dalam dunia pengajaran, geografi Inggris Stamp (1953) menyebut adanya old geography yang mengandung what dan where suatu fenomena dan new geography yang mengutamakan why dan how suatu fenomena.Pembelajaran geografi lama siswadiajarkan hanya sebatas menghafal nama lokasi  sungai, gunung, kota, danau, selat, lautan, dan sebagainya. Sedangkan dalam pembelajaran new geography  bukan hanya hafalan melainkan anlaisis dalam mengkaji gejala alam dan sosial dengan melatih nalar siswa seperti "mengapa adanya suatu fenomena A dan bagaimana proses terjadinya". Misalnya mengapa Pantai Selat Madura banyak pabrik garam, dan mengapa daerah Karawang menjadi lumbung beraa di Jawa Barat. Geograpi baru disebut juga sebagai causal geography karena membicarakan sebab-akibat.






Sumber Referensi:
Daldjoeni. 2014. Pengantar Geografi. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Halaman 1-4

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung di smartgeo

Lebih baru Lebih lama